mengalir tenang antara akar yang mencengkam bumi,
airnya jernih, sesekali berkilau
menyimpan rahsia langkah-langkah kecil
yang pernah berlari di sepanjang tebing.
Batu besar berdiri bisu,
di bawahnya bayang-bayang bersandar,
terlihat samar-samar dalam cahaya petang
yang menembus celahan daun.
Angin menyapu perlahan,
membawa harum lumpur yang masih segar
seperti waktu mula-mula mengenal dunia.
![]() |
Air mengalir,
menyentuh daun kering yang gugur tanpa suara,
membawa pergi satu musim,
dan memulangkan semula satu kenangan.
Di dahan condong,
titisan embun masih tinggal meski mentari meninggi,
seperti menunggu sesuatu,
atau mungkin, seseorang
yang dahulu sering datang
dengan senyap dan sabar.
Cengkerik masih bersahut,
walau ramai yang telah berlalu.
Burung-burung tidak bertanya siapa,
mereka hanya terbang,
membelah langit yang tetap setia
sejak zaman belum ada pagar atau jalan berturap.
Kini, sungai itu tidak seindah dulu.
Ada yang hanyut tidak kembali,
ada yang tinggal tetapi diam.
Namun airnya tetap mengalir,
membawa serpihan bayang masa lalu,
dan pada riak yang halus itu
terpancar wajah yang tak pernah disebut,
namun selalu dirindui.
Ulasan